KEDUDUKAN
PEMILIHAN DAN PENENTUAN
METODE
DALAM PENGAJARAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok 2
1. JHON RAHMAT
BAWAMENEWI (16100029)
2. SONYA MUTIARA
SIMANUNGKALIT (16100032)
3. NATANAEL
SIBURIAN (16100040)
4. CRISTIAN
SANTO MANALU (16100042)
5. EKLESIA
PAULINA GULTOM (16100045)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS
HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2018
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugrahnya
kami dapat menyelesaikan tugas kelompok yang berjudul
“KEDUDUKAN
PEMILIHAN DAN PENENTUAN METODE DALAM PENGAJARAN”.
Dalam
penulisan makala ini kami juga berterima kasih kepada bapak POLTAK PANJAITANM.Pd selaku dosen dasar-dasar mipa yang telah
memberikan tugas ini kepada kelompok kami.
Kami
menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna,oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan makala kami berikutnya.
MEDAN , 20 Desember 2018
PENULIS
DAFTAR ISI
Kata pengantar.
Daftar Isi.
Bab I
Pendahuluan.
Bab II
Pembahasan .
A.
Kedudukan
Metode Dalam Belajar.
B.
Pemilihan Dan
Penentuan Metode.
C. Macam-macam Metode Mengajar.
D.
Praktek Penggunaan Metode Mengajar.
Bab III
Penutup.
A. Kesimpulan.
B. Saran
Daftar
pustaka.
Pembelajaran sebagai kegiatan untuk
mencapai tujuan, jenis dan prosedur kegiatannya, membutuhkan rangkaian
pemikiran yang cermat. Rangkaian pemikiran yang cermat itu, sdiperlukan agar
jenis dan prosedur kegiatan yang dipilih dan ditetapkan nantinya mempunyai
nilai fungsional yang tinggi sebagai alat untuk pencapaian tujuan. Terlebih
lagi, faktor-faktor yang ikut terlibatkan dalam kegiatan pembelajaran sangat
beranekaragam, maka kecermatan itu diperlukan, agar koherensi hubungan antar
faktor tersebut, dapat sinergis dalam pencapaian tujuan. Kegiatan guru yang
berkenaan dengan penelusuran, pemilihan jenis dan prosedur kegiatan serta
lain-lain pendukung kegiatan pembelajaran tersebut, lazimnya disebut kegiatan
pemilihan metode pembelajaran.
Metode adalah cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan KBBI, Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dalam pembinaan guru tentu harus mengacu
pada kompetensi guru, terutama kompetensi profesional berkaitan dengan proses
pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan teknologi serta teori-teori
pembelajaran, maka guru pun dituntut mampu menguasai dan memilih metode
pembelajaran yang tepat, sehingga menjadikan siswa aktif, kreatif, dan belajar
dalam suasana senang serta efektif. Metode merupakan upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam
rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan
implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan
metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
A. Kedudukan
Metode Dalam Belajar Mengajar
Salah satu usaha
yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu
komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan
kegiatan belajar mengajar. Di dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru tentu mempunyai cara atau metode dalam kegiatan
tersebut. Karena tidak ada satupun kegiatan
belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran.
Adapun
kedudukan metode dalam belajar mengajar
yaitu :
1.
Sebagai alat
motivasi ekstrinsik,
metode ini berfungsi sebagai alat perangsang
dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Penggunaan metode yang
tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
2.
Sebagai
strategi pengajaran,
metode ini juga berfungsi sebagai strategi
pengajaran agar anak didik dapat belajar secara efektif sehingga mencapai
tujuan yang diharapkan. Perbedaan daya serap anak didik terhadap pelajaran
memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Metode adalah salah satu solusinya.
Menurut Roestiyah N.K., guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat
belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Dan
salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik
penyajian atau biasa disebut metode mengajar.
3.
Sebagai alat
untuk mencapai tujuan,
metode merupakan
salah satu komponen yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau dengan kata lain
metode merupakan pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Tujuan adalah suatu
cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan adalah
pedoman yang memberi arah ke mana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Tujuan
dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama
komponen-komponen lainnya tidak digunakan.
B.
Pemilihan Dan Penentuan Metode
Metode
mengajar yang diterapkan guru dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal
pakai, tetapi setelah melalui seleksi kesesuaian dengan perumusan intruksional
khusus. Pemakaian metode yang satu digunakan untuk mencapai tujuan yang satu,
sementara penggunaan metode yang lain juga digunakan untuk mencapai tujuan yang
lain. Begitulah adanya kesesuaian dengan kehendak tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan.
Pemilihan
dan penentuan metode dapat dilihat dari beberapa sudut pandang diantaranya :
1.
Nilai
strategi metode,
Nilai strategi metodemetode merupakan suatu cara yang
mempunyai nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Nilai strategisnya
adalah dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar.
2.
Efektifitas
penggunaan metode,
Efektifitas penggunaan metodepenggunaan metode dapat
terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang
telah diprogramkan dalam suatu pelajaran sebagai persiapan tertulis. Penggunaan
metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam
mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
3.
Pentingnya
pemilihan dan penentuanmetode,
pemilihan dan penentuanmetode adalah salah satu kegiatan
yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode untuk
mencapai tujuan pengajaran. Misalnya tujuan pengajaran adalah agar anak didik
dapat menuliskan sebagian dari ayat-ayat dalam surat Al Fatihah, maka guru
tidak tepat apabila menggunakan metode diskusi, tetapi yang tepat adalah metode
latihan.
4.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan metode,
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metodeadalah
pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a.
Anak didik,
perbedaan
individual pada aspek biologis, intelektual dan psikologis anak didik
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana yang sebaiknya guru ambil
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif lama
demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional.
Dengan demikian, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan
dan penentuan metode pengajaran.
b.
Tujuan,
tujuan
adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Tujuan
pembelajaran yang dkenal ada dua yaitu tujuan intruksional umum (TIU) dan
tujuan intruksional khusus (TIK). Metode harus tunduk pada tujuan dan bukan
sebaliknya. Karena kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka
metode harus mendukung sepenuhnya.
c.
Situasi,
situasi
kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke
hari. Contoh, pada suatu waktu guru boleh jadi ingin menciptakan situasi
belajar mengajar di alam terbuka, yaitu di luar sekolah. Maka dalam hal ini
guru tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang dia ciptakan
itu. Demikianlah, situasi yang diciptakan guru mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode mengajar.
C.
Macam-macam Metode Mengajar
Macam-macam
metode mengajar diantaranya :
1.
Metode proyek/ unit yaitu cara
penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah kemudian dibahas
dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan
dan bermakna.
a.
Kelebihannya : dapat memperluas
pemikiran siswa, dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan,
sikap dan ketrampilan dalam kehidupan secara terpadu.
b.
Kekurangannya : kurikulum di
Indonesia belum menunjang metode ini, sulit dicari pemilihan topik yang sesuai
dengan siswa, fasilitas yang cukup dan sumber-sumber belajar yang diperlukan;
bahan pelajaran menjadi luar sehingga mengaburkan pokok unit yang dibahas.
2.
Metode eksperimen/ percobaan
Metode eksperimen/ percobaan yaitu cara penyajian
pelajaran dengan melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Sehingga anak didik dapat mencari suatu hukum atau
dalil dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.
a.
Kelebihannya : membuat siswa
lebih percaya atas kebenaran/ kesimpulan berdasarkan percobaannya, dapat membina
siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil
percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
b.
Kekurangannya : metode ini
lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi, memerlukan biaya yang
mahal dan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh, menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan, setiap percobaan tidak
selalu memberikan hasil yang diharapkan.
3.
Metode tugas dan resitasi
Metode tugas dan resitasi
yaitu metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar, contoh tugas meneliti, tugas menyusun laporan,
tugas motorik, tugas di laboratorium. Adapun langkah-langkah dalam memberikan
resitasi :
a.
Fase pemberian tugas yang
terdiri dari : mempertimbangkan tujuan, jenis tugas jelas, tepat dan
dimengerti; sesuai dengan kemampuan siswa, ada petunjuk/ sumber yang dapat
membantu, sediakan waktu.
b.
Fase langkah pelaksanaan tugas
yang terdiri dari : diberikan bimbingan oleh guru, diberikan dorongan sehingga
anak mau bekerja, diusahakan sendiri oleh siswa, tidak menyuruh orang lain,
dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh.
c.
Fase mempertanggungjawabkan tugas yang
terdiri dari : laporan siswa baik lisan/ tertulis terhadap apa yang telah ia
kerjakan, ada tanya jawab/ diskusi di kelas, penilaian hasil pekerjaan siswa
baik tes/ non tes.
Adapun metode resitasi/ pemberian tugas ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan juga.
a.
Kelebihannya : merangsang siswa
aktif belajar baik individu/ kelompok, dapat mengembangkan kemandirian siswa,
dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa, dapat mengembangkan
kreatifitas siswa.
b.
Kekurangannya : siswa sulit
dikontrol apakah ia sendiri yang mengerjakan tugas ataukah orang lain, untuk
tugas kelompok, yang aktif mengerjakan adalah anggota tertentu, yang tidak ikut
mengerjakan tidak aktif, tidak mudah memberi tugas yang sesuai dengan perbedaan
individu, sering memberi tugas yang monoton yang dapat menimbulkan kebosanan.
4.
Metode diskusi
Metode diskusiyaitu cara penyajian
pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa
pernyataan/ pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan
bersama.
a.
Kelebihannya : merangsang
kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan dan terobosan baru dalam
pemecahan masalah, mengembangkan sikap menghargai orang lain, memperluas
wawasan, membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dan memecahkan suatu
masalah.
b.
Kekurangannya : pembicaraan
terkadang menyimpang sehingga memperpanjang waktu, tidak dapat dipakai dalam
kelompok besar, peserta mendapat informasi yang terbatas, kemungkinan dikuasai
orang-orang yang suka berbicara (ingin menonjolkan diri)
5.
Metode sosiodrama/ role paying
Metode sosiodrama/ role payingyaitu
mendramatisasikan tingkah laku dalam
hubungannya dengan masalah sosial.
Tujuan yang diharapkan adalah :
agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain, dapat belajar
membagi tanggung jawab, dapat mengambil keputusan secara spontan, merangsang
kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.
Adapun petunjuk metode sosiodrama adalah
: tetapkan dahulu masalah, ceritakan isi
masalah, tetapkan siswa yang bersedia memainkan peran, jelaskan pada pendengar
mengenai peranan mereka dalam sosiodrama, beri kesempatan pada pelaku untuk
berunding sebelum main, akhiri sosiodrama pada situasi tegang, akhiri
sosiodrama dengan diskusi kelas untuk memecahkan masalah, menilai sosiodrama.
a.
Kelebihannya : melatih siswa
menajamkan ingatan, melatih siswa berinisiatif dan berkreatif, memupuk bakat
siswa, membina kerjasama antar pemain, membiasakan menerima dan membagi
tanggung jawab dengan sesama, membina bahasa lisan siswa menjadi bahasa yang
baik dan mudah dipahami orang lain.
b.
Kekurangannya : yang tidak ikut
bermain kurang kreatif, banyak memakan waktu baik persiapan/ pelaksanaan,
memerlukan tempat yang cukup luas, sering mengganggu kelas yang lain dengan
suara para pemain/ penonton yang kadang bertepuk tangan.
6.
Metode demonstrasi
Metode demonstrasiyaitu cara
penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa
suatu proses, situasi/ benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya/
tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
a.
Kelebihannya : dapat membuat
pelajaran lebih jelas dan lebih kongrit sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara
kata-kata/ kalimat), siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, proses
pengajaran lebih menarik, siswa dirangsang untuk aktif mengamati menyesuaikan
antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukan sendiri.
b.
Kekurangannya : memerlukan
ketrampilan guru secara khusus, tidak selalu tersedia fasilitas seperti
peralatan, tempat dan biaya, demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan
yang matang dan juga memerlukan waktu yang panjang.
7.
Metode problem solving
Metode problem solvingyaitu
metode pemecahan masalah atau metode berfikir yang menggunakan metode-metode
lainnya dari mencari data sampai menarik kesimpulan.
Adapun langkah-langkahnya adalah : adanya
masalah yang jelas, mencari data/ keterangan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah, menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut, menguji
kebenaran jawaban sementara tersebut, menarik kesimpulan.
a.
Kelebihannya : metode ini dapat
membuat pendidikan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan, dapat membiasakan
siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, merangsang
pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh.
b.
Kekurangannya : sulitnya
menentukan masalah yang sesuai dengan taraf berfikir siswa, sering memerlukan
banyak waktu, memerlukan berbagai sumber belajar yang merupakan kesulitan
tersendiri bagi siswa.
8.
Metode karyawisata
Metode karyawisatayaitu cara
mengajar yang dilaksanakan di tempat (obyek) tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari/ menyelidiki sesuatu.
a.
Kelebihannya : memiliki prinsip
pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran di
sekolah, membuat apa yang dipelajari lebih relevan dengan kenyataan, dapat
merangsang kreatifitas siswa, informasi lebih luas dan aktual.
b.
Kekurangannya : kesulitan
penyediaan fasilitas dan biaya bagi siswa dan sekolah, sangat memerlukan
persiapan dan perencanaan yang matang, perlu koordinasi dengan guru lain supaya
tidak tumpang tindih, sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas dari pada
tujuan utama, sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan
pada studi.
9.
Metode tanya jawab
Metode tanya jawabyaitu cara
penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari
guru kepada siswa atau sebaliknya.
a.
Kelebihannya : pertanyaan dapat
menarik dan memusatkan perhatian siswa, merangsang siswa untuk melatih dan
mengembangkan daya pikiran (ingatan), mengembangkan keberanian dan ketrampilan
siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b.
Kekurangannya : siswa merasa
takut, lebih-lebih kurang motivasi dari guru, tidak mudah membuat pertanyaan
yang sesuai dengan taraf fikiran siswa, waktu banyak terbuang jika tidak dapat
menjawab, tidak cukup waktu jika jumlah murid banyak.
10.
Metode latihan/ training
Metode latihan/ trainingyaitu
suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu/
memelihara kebiasaan yang baik dan untuk memperoleh ketangkasan, ketepatan,
kesempatan dan ketrampilan.
a.
Kelebihannya : untuk memperoleh
kecakapan motoris seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata/ kalimat,
membuat alat-alat/ menggunakan alat-alat, untuk memperoleh kecakapan mental,
misal perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda, simbol, untuk
memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat/ menghubungkan,
pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan dan kecepatan
pelaksanaan, pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi,
pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks dan rumit
menjadi lebih otomatis.
b.
Kekurangannya : menghambat
bakat dan inisiatif siswa karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian
dan diarahkan jauh dari pengertian, menimbulkan penyesuaian secara statis
kepada lingkungan, kadang-kadang latihan yang berulang-ulang menjadi
membosankan, membuat kebiasaan yang kaku, dapat menimbulkan verbalisme.
11.
Metode ceramah
Metode ceramahyaitu metode yang
mempergunakan alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses
belajar mengajar.
a.
Kelebihannya : guru mudah
menguasai kelas, mudah mengorganisasikan tempat duduk/ kelas, dapat diikuti
oleh jumlah siswa yang besar, mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
b.
Kekurangannya : mudah menjadi
verbalisme, yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih besar
menerimanya, bila terlalu lama membosankan, guru sukar sekali menyimpulkan
kalau siswa sudah mengerti/ tertarik pada ceramah, menyebabkan siswa pasif.
D.
Praktek Penggunaan
Metode Mengajar
Praktek Penggunaan Metode Mengajar dapat
dilakukan dengan cara :
1.
Ceramah, tanya jawab, tugas,
2.
Ceramah, diskusi, tugas,
3.
Ceramah, demonstrasi, eksperimen,
4.
Ceramah, sosiodrama, diskusi,
5.
Ceramah, problem solving, tugas,
6.
Ceramah, demonstrasi, latihan,
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan Kedudukan, Pemilihan Dan Penentuan Metode Dalam Pengajaran dapat
kami simpulkan sebagai berikut :
1.
Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar yaitu : sebagai alat motivasi ekstrinsik,sebagai strategi pengajaran, sebagai
alat untuk mencapai tujuan.
2.
Pemilihan Dan Penentuan Metode dapat dilihat dari beberapa sudut pandang
diantaranya : nilai strategi
metode,efektifitas penggunaan metode, pentingnya pemilihan dan penentuan
metode, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode.
3.
Macam-macam Metode Mengajar diantaranya : metode proyek/ unit metode eksperimen/ percobaan, metode tugas dan resitasi, metode diskusimetode sosiodrama/ role paying, metode demonstrasi, metode problem solving, metode karyawisata, metode tanya jawab, metode latihan/ training, metode ceramah.
4.
Praktek Penggunaan Metode Mengajar dapat dilakukan dengan cara : ceramah, tanya jawab, tugas; ceramah,
diskusi, tugas; ceramah, demonstrasi, eksperimen; ceramah, sosiodrama, diskusi;
ceramah, problem solving, tugas; ceramah, demonstrasi, latihan.
B. Saran
Dengan begitu pentingnya dan
banyaknya metode di dalam proses belajar mengajar hendaknya memacu para
pendidik untuk selalu kreatif dan inovatif mempraktekkan metode-metode
pengajaran tersebut sehingga tercapai tujuan dan hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Roestiyah N.K., Kegiatan Belajar Mengajar. 1989 : 1.
Jamarah, Syaiful
Bahri dan Zain, Aswan. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.
Surakhmad, Winarno. Pengantar
Interaksi Mengajar, Belajar Dasar Dan
Karakteristik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito, 1990.
No comments:
Post a Comment